Keseruan Dibalik Acara Silaturahmi Antar Komunitas Pengguna Commuterline



Apa yang terjadi ketika lima komunitas bertemu di satu ajang silahturahmi bersama PT KCJ. Keseruan penuh canda tawa diacara bertajuk bertajuk HBH komunitas  berlangsung dengan suasana yang santai di Hall A Mangga Dua Square, Jakarta, hari Minggu kemarin. Acara ini digagas oleh enam komunitas yakni TDB (Tau Dari Blogger), CLICK, Jalur Bekasi (JB), Jalur Serpong (JS), Jalur Depok Bogor (JDB), dan JDtrg dengan mengundang Dirut PT KCJ Muhamad Nur Fadhilla. 
Dirut Commuterline Bapak Muhamad Nur Fadhilla ditengah-tengah teman-teman komunitas

Saya yang menjadi salah satu anggota TDB pun larut dalam keceriaan bersama 6 komunitas di acara ini. Acara dibuka dengan Yel-Yel dari setiap komunitas. Satu persatu komunitas maju kedepan membawakan yel-yel. Saya maju bersama teman-teman TDB dan kami semua bernyanyi sambil tepuk tangan sambil sesekali teriak CL (Commuterline). Suasana pun semakin hidup dengan teriakan dari 4 komunitas lain yang kami libatkan untuk teriak CL.

Tapi tidak hanya keceriaan, acara ini juga ada nuansa-nuansa seriusnya loh. Bagian ketika Dirut PT KCJ, Pak Muhamad Nur Fadhilla, menjelaskan seputar informasi terbaru dari Commuterline.  Kami semua mendengarkan penjelasan pak Fadhilla mengenai isu-isu terbaru dari Commuterline seperti isu kepadatan Stasiun Manggarai. Menurut Pak Fadhilla, Stasiun Manggarai saat ini sedang proses pembangunan menjadi 3 lantai. Tujuan dibuat bertingkat menurut Pak Dirut untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Manggarai. Anak-anak CL pasti tahu bagaimana antrian kereta di Stasiun Manggarai setiap harinya, nah untuk itu pak Dirut mencoba untuk mengatasi masalah klasik di stasiun ini.
Pak Dirut sedang berdialog dengan salah seorang anggota komunitas

Keberadaan toilet dan mushola juga menjadi sorotan dari komunitas-komunitas yang hadir di acara ini. Sempitnya mushola dan toilet yang kurang nyaman digunakan menjadi sorotan khusus bagi para pengguna Commuterline. Saya sendiri mencoba memberi masukan kepada pak Dirut ketika ditunjuk untuk memberikan pendapat mengenai masalah ini. 

Saya mencoba memberi masukan sesuai pengalaman saya naik Commuterline. Memang mushola di saat waktu Maghrib tiba terasa sangat padat. Mushola menjadi terlihat sempit saat pengunjung ingin melaksanakan ibadah di saat Maghrib tiba. Pak Dirut sendiri memang sudah memahami masalah ini, namun terbatasnya area stasiun menjadi alasan mengapa Commuterline tidak memperluas mushola.

Dalam kesempatan itu Pak Dirut berjanji untuk terus memperbaiki layanan Commuterline demi kenyamanan para penggunanya. Namun dengan terus meningkatnya jumlah para pengguna Commuterline setiap tahun, tentu tingkat kenyamanan akan selalu menjadi sorotan bagi para pecinta kereta api ini.
Pak Dirut sedang memperkenalkan kepala stasiun yang ada di Jakarta

Acara kemudian berlanjut dengan kuis dan pemberian door prize. Pertanyaan seputar stasiun menjadi yang paling menarik. Ternyata para pecinta Commuterline banyak juga yang tidak hafal nama-nama stasiun. Saya yang memang tidak terlalu hafal nama-nama stasiun cuma bisa memberi semangat buat teman-teman yang ikut menjawab kuis. Saya sendiri terpilih dalam lomba live twett yang hadiahnya kartu Multi trip. Lumayan neh buat muter-muter Jakarta naik Commuterline. Saya juga mendapat gelang multi trip dari pak Dirut karena memberikan pendapat seputar mushola dan toilet. Lumayan ini gelang ada saldonya, buat tiket masuk naik Commuterline. 
Terima kasih Pak Dirut salam dari TDB
 Makasih ya Pak Dirut, semoga Commuterline makin dicintai para penggunanya. Oiya, kalo bisa sering-sering bikin acara seperti ini Pak, biar sesama pecinta Commuterline bisa sering bertemu dan bertukar pikiran demi kebaikan Commuterline.        

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer