Label Makanan, Informasi Penting yang Terkadang Disepelekan


Dalam membeli suatu produk, saya dan mungkin kita terkadang tidak memperhatikan label informasi yang ada dalam kemasan produk tersebut. Kita hanya sekedar membeli produk berdasarkan kebiasaan semata karena memang kita terbiasa menggunakan produk tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, label informasi menjadi bagian yang sangat penting untuk kita ketahui sebelum membeli atau menggunakan suatu produk. Inilah hal yang menjadi pembicaraan dalam diskusi membahas Gerakan Membaca Label Pangan bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Nutricia.
Diskusi Gerakan Membaca Label Pangan bersama BPOM dan Nutricia membahas pentingnya membaca label informasi pada produk makanan
  
Tanggal kadaluarsa misalnya, informasi ini menjadi salah satu hal yang paling penting untuk kita ketahui dari suatu produk. Kita harus benar-benar pastikan jika produk yang kita beli itu aman dari tanggal kadaluarsa. Direktur Inspeksi dan Sertifikasi produk Pangan BPOM, Tetty Sihombing, mengatakan, jika tanggal kadaluarsa menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam label informasi suatu produk makanan. “Jika suatu produk makanan tidak ada label kadaluarsanya silahkan laporkan ke BPOM,”ungkap Tetty.
 
Dalam presentasinya dihadapan media dan blogger, Tetty memaparkan, jika 60% masyarakat Indonesia kurang memiliki pemahaman yang baik terhadap label makanan. Ambil contoh misalnya, penggunaan pemanis buatan yang terkadang tidak dibaca dengan baik oleh konsumen kita di Indonesia. “Selain tanggal kadaluarsa, nilai gizi dari suatu produk makanan juga sangat penting untuk diketahui masyarakat” ungkap Tetty.

Sementara Guru Besar Perilaku Konsumen IPB, Profesor Ujang Sumarwan, mengungkapkan, mengenai perilaku manusia bukan hanya mengkonsumsi, tapi apa yang dipikirkan konsumen ketika membeli ialah mencari informasi. “Dalam perspektif perilaku konsumen yakni persepsi dan pengolahan informasi. Label pangan merupakan sebuah stimulus yang bisa berbentuk iklan, merk dan kemasan,” ungkap Ujang. 
 
Guru Besar Perilaku Konsumen IPB Ujang Sumarwan yang membahas mengenai perilaku manusia

Ujang menambahkan, Faktor yang mempengaruhi perhatian seseorang ada dua yakni faktor pribadi dan faktor stimulus. Label pangan sebagai sebuah stimulus pertama yang dapat menarik perhatian  antara lain yakni ukuran, warna, intesitas, kontras, posisi, dan petunjuk. “ Ukuran label yang besar dan warna yang menarik akan menjadi stimulus yang menarik perhatian manusia untuk membeli suatu produk” ungkap Ujang. 

Sementara Putri Realita, dari Danone Nutricia mengungkapkan jika Nutricia selalu berbagi pengetahuan dan berbagi informasi mengenai keamanan pangan kepada konsumen-konsumen Nutricia. “ Nutricia selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keamanan pangan seperti yang kami lakukan kepada masyarakat di Cigombong yang kami berikan penyuluhan keamanan makanan’ cerita Putri Realita.
 
Putri Realita mengungkapkan untuk tahun ini Nutricia akan berfokus pada gerakan membaca label makanan

Untuk tahun ini Nutricia akan fokus kepada gerakan membaca label makanan untuk masyarakat. Masyarakat akan diberikan penyuluhan-penyuluhan mengenai pentingnya membaca label makanan yang mengandung banyak informasi penting bagi masyarakat. “mulai dari kandungan nilai gizi hingga ke tanggal kadaluarsa menjadi bagian penting dari label makanan yang harus diketahui masyarakat” ungkap Putri.

Komentar

Postingan Populer