Cegah Gagal Jantung Sedini Mungkin dengan Pola Hidup Sehat
“Penyakit gagal jantung tidak dapat
disembuhkan dan pelan-pelan akan mematikan” Itulah pernyataan Prof. Dr. Bambang
Budi Siswanto dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, yang
terngiang-ngiang dipikiran saya. Betapa penyakit ini bisa membuat kita harus terus
minum obat seumur hidup dan sebentar-sebentar akan masuk rumah sakit.
Konfrensi Pers bertajuk "SET YOUR LIFE BACK IN MOTION" Bagi Pasien Gagal Jantung yang diadakan Novartis Indonesia di Hotel Borobudur Jakarta |
Dari sini saya berpikir betapa
menjaga kesehatan dengan menjalani pola hidup sehat sangatlah penting. Iya, di
usia yang masih terbilang muda saya memang pelan-pelan mulai menjalani pola
hidup sehat seperti mulai rajin mengkonsumsi buah dan sayuran dan mencoba rutin
untuk berolahraga paling tidak lari dan
bersepeda di hari Sabtu dan Minggu.
Kenapa saya menjabarkan pentingnya
pola hidup sehat, karena ternyata faktor lifestyle kita yang buruk menjadi
salah satu faktor penyebab seseorang mengidap penyakit gagal jantung. Beberapa
kebiasaan buruk seperti merokok dan minum minuman keras bisa memicu seseorang
mengalami gagal jantung. Satu hal yang bikin kita berpikir, penyakit gagal
jantung ini tidak mengenal usia loh. Artinya, buat kita yang masih muda tidak ada jaminan bahwa kita bakalan bebas dari
penyakit gagal jantung ini.
Dr. Bambang menjelaskan jantung
adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia. Namun terkadang orang cenderung mengabaikan
gejala yang mengisyaratkan bahwa jantung mereka sedang bermasalah.
Dr. Bambang saat menjelaskan mengenai penyakit gagal jantung |
Menurut Dr. Bambang, gagal jantung
adalah kondisi kronis yang serius ketika jantung tidak dapat lagi memompa cukup
darah demi memenuhi kebutuhan oksigen tubuh akibat melemahnya otot jantung
seiring berjalannya waktu. “Hal Ini bisa mempengaruhi tiap individu berapa pun
usianya.” Tegas Dr. Bambang.
Kenapa kali ini saya membahas penyakitgagal
jantung, karena sabtu kemarin saya berkesempatan mengikuti acara konfrensi pers yang bertajuk "SET YOUR
LIFE BACK IN MOTION" Bagi Pasien Gagal Jantung yang diselenggarakan
Novartis Indonesia di Hotel Borobudur Jakarta. Dalam acara itu selain Dr
Bambang, hadir juga Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati,
MM, - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Milan Paleja - General Manager Pharma, President Director,
Novartis Group Indonesia, dan Prof. Sim Kheng Leng David - Senior Consultant of
Director Heart Failure Programme in
Department of Cardiology, National Heart Centre Singapore.
Bicara mengenai obat dari gagal
jantung, Novartis Indonsia yang berkomitmen untuk terus melakukan inovasi demi
meningkatkan dan memperpanjang kehidupan pasien di Indonesia dengan
menghadirkan pengobatan gagal jantung baru LCZ696 dengan nama molekul
sacubitril valsartan sodium hydrate di kelas perawatan ARNi (Angiotensin
Receptor-Neprilysin inhibitor) di Indonesia dan bangsa lainnya di Asia Tenggara
yang terbukti memiliki risiko yang cukup tinggi untuk terkena gagal jantung
dibandingkan dengan bangsa lain di dunia.
Milan Paleja dari Novartis Indonesia saat melakukan presentasi di hadapan undangan yang hadir di Hotel Borobudur |
Presiden Direktur Novartis Indonesia
Milan Paleja mengungkapkan Komitmen Novartis
Indonesia tetap teguh di semua negara di mana kami beroperasi. Kami selalu siap
untuk mendukung pemerintah Indonesia dan bekerja sama dengan semua pemangku
kepentingan untuk membantu pasien Indonesia yang menderita penyakit kardio-metabolik,
seperti diabetes, hipertensi dan gagal jantung, baik melalui JKN maupun pasar
komersial.
Milan berharap dengan adanya obat
ini dapat membantu meringankan beban sosial maupun ekonomi sebagai akibat
penyakit ini. “Adalah sebuah kebanggaan bagi kami untuk dapat bekerja sama
dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dan
pemangku kepentingan lainnya untuk dapat mencapai lebih banyak pasien di
Indonesia.” Ungkap Milan.
Dr. Lily yang mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup sehat |
Sementara Dr. Lily Sriwahyuni
Sulistyowati, MM, - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia lebih menyoroti beberapa
penyakit yang menghabiskan biaya seperti jantung, gagal ginjal, kanker, stroke,
thalasemia, leukemia, serta hemophilia. Untuk itu menurut Dr. Lily betapa pentingnya
menjaga kesehatan dengan menjaga pola hidup sehat. “80 Persen faktor resiko penyakit-penyakit
itu karena faktor lifestyle” ungkap Dr. Lily.
Untuk mengatasi hal ini, Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) menurut Dr. Lily mengusung program Indonesia Sehat yang
melibatkan multisektor untuk membangun kesehatan masyarakat Indonesia secara
bersama-sama. Beberapa langkah yang
dilakukan Kemenkes antara lain dengan pelayanan kesehatan di daerah-daerah
lebih ditingkatkan serta melakukan pendekatan
keluarga yang dilakukan dinas kesehatan dengan cara ketuk pintu dan layani
dengan hati. “Keluarga Sehat merupakan wujud Indonesia sehat” ungkap Dr. Lily.
Komentar
Posting Komentar