Gathering Serempak Bahas Kekerasan Terhadap Perempuan hingga Branding Blog


Masalah kekerasan dan ketidakadilan terhadap perempuan dan anak masih menjadi permasalah besar yang dihadapi negeri ini. Masih saja kita melihat berita kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bersama Forum Diskusi Serempak.id mengajak para Blogger untuk mensosialisasikan dan mengajak peduli dengan persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam acara The Power of Content di Kampus Binus, FX Senayan, Jakarta, Kamis (27/10) kemarin.
Menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai acara Gathering Serempak
Lewat program Three Ends (3ends) yang kini menjadi Three Ends Plus, KPPPA melakukan kampanye untuk mengakhiri segala bentuk kejahatan, kekerasan, dan ketidakadilan terhadap perempuan dan anak. Program ini merupakan singkatan dari end violence against women (akhiri kekerasan terhadap perempuan. 
Ibu Ratna Susianawati saat memberikan sambutan dalam Gathering Serempak


Ibu Ratna Susianawati, Asisten Deputi Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengungkapkan, persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi persoalan serius dan pemerintah terus melakukan upaya untuk melindungi perempuan dan anak dari para pelaku kekerasan. “Saat ini kita sudah punya Perpu Kebiri untuk melindungi anak-anak dari para pelaku kekerasan terhadap anak” ungkap Ibu Ratna saat memberikan sambutan di depan sekitar 100 blogger yang hadir.


Keprihatinan terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak juga disampaikan oleh penulis buku Maman Suherman. Kang Maman, sapaan akrabnya mengungkapkan beberapa fakta yang cukup mengejutkan diantaranya setiap hari ada 20 perempuan yang diperkosa. “Persoalan perempuan bukan hanya persoalan perempuan tapi merupakan persoalan kemanusiaan dan perkosaan bukan hanya persoalan rok mini tapi juga otak mini pelakunya” ungkap notulen di acara Indonesia Lawak Club ini dengan penuh keprihatinan.


Lebih lanjut Kang Maman mengungkapkan human trafiking di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat untuk itu perlu adanya Satgas Perlindungan perempuan dan anak serta ruang pelayanan di setiap Polsek. “Pemerintah harus menyediakan ruang-ruang pelayanan yang nyaman untuk para korban perkosaan dan kekerasan untuk ini mengadu” kata mantan Pemimpin Redaksi Tabloid Citra ini. Kang Maman juga menyarankan agar perempuan-perempuan yang berprestasi harus lebih banyak diangkat ke permukaan karena perempuan bukan sekedar peraduan dan piguran semata. 
Ina A Muwarni yang membahas branding untuk para blogger
Selain membahas kekerasan terhadap perempuan dan anak, Gathering KPPPA bersama Serempak.id juga menyoroti bagaimana membangun brand dari blog-blog para blogger yang hadir dalam acara ini. Pemerhati brand Binus University,  Ina A Muwarni, mengungkapkan, blogger harus bisa melakukan branding terhadap dirinya sendiri melalui tulisan-tulisannya yang ada di blog pribadinya. “Blogger harus mengenali siapa pembacanya dan tulislah sesuatu yang ingin mereka baca” ungkap Ina. 

Ina bahkan membeberkan branding blog sampai ke hal-hal yang detail seperti pilihan huruf, warna, logo, hingga ke tagline untuk blog. Menurut Ina, warna blog ternyata memiliki pengaruh tersendiri bagi pembacanya. “Mulai sekarang carilah tema untuk blog Anda dan tulislah tema itu dengan fokus” saran Ina.   
Praktisi IT, Irwin Day yang menyoroti tujuan dalam menulis blog
Sementara praktisi IT, Irwin Day, lebih menyoroti kepada tujuan kita dalam menulis blog. Irwin yang juga menjadi pendiri nawala.com ini bercerita jika blog harus mengandung unsure mendidik,  memberikan informasi, menarik dan menghibur. “Tantangan pertama untuk tulisan adalah bagaimana cara menemukan ide tulisan yang menarik” ungkap Irwin. 

Irwin bercerita pengalamannya pertama kali menulis blog yang langsung dibaca banyak orang. Dari situ dirinya mulai menulis blog berbayar hingga mulai membuat nawala.com di tahun 2007 silam. “Blog itu sangat personal dan kita menulis sesuatu yang kita senang” ujar Irwin.
Pemberian plakat kepada para pembicara gathering serempak

Penggiat Sosial Media dan blogger, Ani Berta, lebih menyoroti bagaimana teknis membuat tulisan dalam blog. Unsur 5W1H menurut Teh Ani sapaan akrabnya menjadi bagian yang harus ada dalam sebuah tulisan. Teh Ani juga memberikan masukan untuk para blogger untuk terbiasa membuat laporan tulisan paling lambat 2 hari setelah acara. “Sebagai blogger, kita harus biasakan jangan terlalu lama menulis artikel karena ini akan jadi bahan masukan buat pihak penyelenggara untuk mengundang kita lagi” ungkap Teh Ani.   

Komentar

Postingan Populer