Sarinah Riwayatmu Kini…
Kalau ada
pertanyaan Coba sebut satu gedung di jalan MH Thamrin yang paling terkenal,
maka yang terlintas dalam pikiran saya gedung itu adalah Sarinah. Iya,
Department Store yang tepat berdiri di ujung perempatan Jalan Thamrin ini
mungkin memang sudah melekat dalam diri masyarakat Jakarta dan menjadi bagian
dari sejarah perkembangan Kota Jakarta dari tahun ke tahun. Saya sendiri sejak
kecil sudah sering mendengar nama Sarinah dan beberapa kali diajak kakak untuk
jalan-jalan ke Sarinah.
Sarinah Departemen Store menjadi departemen store pertama di Jakarta dan Indonesia |
Sarinah
memang menjadi department store pertama yang ada di Jakarta dan Indonesia.
Beroperasi mulai dari tahun 1967, Sarinah merupakan salah satu proyek yang
didirikan oleh mantan Presiden Soekarno. Nama Sarinah sendiri diambil dari nama
pengasuh Bung Karno saat masih kecil. Bahkan yang lebih membuat saya kagum,
tulisan yang menjadi logo Sarinah saat
ini merupakan hasil tulisan tangan dari Presiden pertama Indonesia ini.
Hasil kerajinan berupa pahatan patung berwajah manusia menjadi salah satu yang dijual di Sarinah |
Ngomong-ngomong
department store, Sarinah ini memiliki keunikan tersendiri loh. Sarinah menjadi
satu-satunya department store yang menjual barang-barang keranjinan khas
Indonesia. Di sini kita bisa menjumpai aneka kerajinan khas Indonesia yang
dibuat UMKM mulai dari ukiran-ukiran kayu, batik, hingga kain tenun khas
Indonesia semua bisa kita jumpai di department store yang menjadi salah satu
BUMN di Jakarta ini. Sebagai salah satu BUMN, Sarinah juga melakukan ekspor
barang-barang kerajinan khas Indonesia ini hingga ke luar negeri loh.
Ibu Lies Permana Lestari sedang menunjukan salah satu kerajinan hasil kreativitas para Napi yang ada di Sarinah |
Nah Selasa
(30/5) kemarin saya sempat diundang oleh pengelola Sarinah untuk berkeliling
department store Sarinah. Bersama Director of Retail Business Sarinah, Lies
Permana Lestari, Saya dan teman-teman
blogger mulai perjalanan mengelilingi Sarinah dari lantai 5 yang menjual aneka
jenis kerajinan khas Jawa mulai dari ukiran wayang golek, patung-patung, hingga
miniatur bangunan bersejarah di Indonesia yang terbuat dari perak. Harga yang
ditawarkan dari produk-produk ini pun sangat bervariasi mulai dari puluhan ribu
hingga jutaan rupiah. Buat kita yang memang gemar mengoleksi barang-barang
kerajinan khas Indonesia, berkeliling lantai 5
Sarinah terasa sangat pas buat kita berburu kerajinan khas yang berasal
dari pengrajin di seluruh Indonesia.
Radio antik yang menarik perhatian saya di lantai 5 |
Ada satu
barang yang menarik perhatian saya di lantai 5 ini yakni keberadaan radio-radio
antik yang dijual di sini. Radio-radio antik dengan brand Cawang Art Radio ini
banyak dipesan oleh jajaran direksi bank atau perusahaan-perusahaan besar untuk
dihadiahkan kepada costumer loyal mereka. Keberadaan radio antik ini mengingatkan
saya pada radio bokap jaman dulu karena sangat mirip baik dari sisi desain
hingga kualitas suara yang dihasilkan.
kain batik dari berbagai daerah di Indonesia bisa kita jumpai di lantai 4 Sarinah |
Turun ke
lantai 4 maka di sini kita akan menjumpai kain-kain khas Indonesia mulai dari
batik hingga kain-kain tradisional khas Indonesia seperti kain khas dari Nusa
Tenggara Timur. Beragam corak dan motif bisa kita temui di sini mulai dari
motif-motif batik khas Jawa seperti motif mega mendung khas Cirebon hingga motif-motif kain khas kawasan Indonesia
Timur semuanya tersusun rapi di atas etalase. Buat kita pecinta
batik yang ingin berburu batik, lantai 4 Sarinah mungkin bisa jadi tempat yang tepat karena pilihan
motif batik sangat beragam ditawarkan di sini. Harga yang ditawarkan juga
sangat beragam mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah bisa kita pilih sesuai dengan selera.
Brand Shareena yang dimiliki pengelola Sarinah |
Tidak hanya
itu, saya juga diajak untuk melihat langsung koleksi busana hijab yang
menggunakan brand Shareena. Brand Shareena ini menjadi brand yang dimiliki
pengelola Sarinah dan menjual produk-produk hijab mulai dari busana muslim
hingga kerudung semuanya bisa menjadi pilihan kita.
Oiya ada satu yang menarik dan menurut saya menjadi nilai plus Sarinah adalah keberadaan kerajinan tangan yang dibuat oleh para narapidana yang ada di Lapas-Lapas Indonesia. Saya sempat melihat beberapa kerajinan yang dibuat para napi mulai dari ukiran motor yang terbuat dari kayu, hingga alas atau tatakan laptop yang terbuat dari Koran. Kerajinan-kerajinan ini merupakan hasil kreativitas para napi selama menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan.
Oiya ada satu yang menarik dan menurut saya menjadi nilai plus Sarinah adalah keberadaan kerajinan tangan yang dibuat oleh para narapidana yang ada di Lapas-Lapas Indonesia. Saya sempat melihat beberapa kerajinan yang dibuat para napi mulai dari ukiran motor yang terbuat dari kayu, hingga alas atau tatakan laptop yang terbuat dari Koran. Kerajinan-kerajinan ini merupakan hasil kreativitas para napi selama menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan.
Hasil buruan saya di Sarinah |
Nah kalo
saya sih setiap ke Sarinah tidak pernah lupa untuk mengunjungi toko kaset dan
CD yang ada di lantai 1. Toko bernama musik plus ini memang menjual kaset-kaset
dan CD dari musisi dalam dan luar negeri. Saya selalu menyempatkan berburu
CD-CD musisi favorit serta mencari album-album musisi lawas di sini.
Kemarin saya
menyempatkan diri untuk mengunjungi toko kaset musik plus dan berhasil berburu
3 CD yang sedang saya cari. Di sini saya membeli 3 CD yang saya cari mulai dari
Album kedua Naif, albumnya Tulus hingga album terbaru band rock ibukota
Superglad. Di tengah serbuan era musik digital yang membuat toko-toko kaset
besar tutup, mengunjungi toko kaset musik plus di Sarinah menjadi keasyikan
tersendiri buat saya yang memang hobi mengoleksi kepingan kaset dan CD ini.
koleksi batik..nya bagus2..
BalasHapustapi kalo motif etnik gitu pasti lebih mahal ya mba...