Mengenal Lembaga Pengawas Obat dan Makanan Bernama BPOM



Apa  yang terpikirkan pertama kali di benak Anda ketika mendengar nama BPOM??? Tentulah sebuah lembaga yang bertugas mengawasi peredaran obat dan makanan yang ada di Indonesia. Tidak salah memang, BPOM sendiri merupakan singkatan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan  yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 
Ibu Riati Anggraini Kepala Biro Hukum dan Humas BPOM memberikan sambutan
Nah hari Selasa (21/2) kemarin saya mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi kantor BPOM di bilangan Percetakan Negara Jakarta Pusat bersama teman-teman blogger.  Dalam kesempatan ini, saya diajak berkeliling ke beberapa laboratorium seperti laboratorium obat tradisional, kosmetik, dan produk komplemen di lantai 1, laboratorium bidang pangan di lantai 2, serta laboratorium bidang produk terapeutik dan bahan berbahaya yang berada di lantai 3.
Meneliti sampel kosmetik menjadi salah satu tugas BPOM (dokumen BPOM)
Sebelum berkeliling, kami disambut oleh Kepala Biro Hukum dan Humas, ibu Riati Anggiani, yang menjelaskan mengenai sejarah singkat dan latar belakang lahirnya BPOM.  Sebagai lembaga pemerintah non kementerian, BPOM yang kini sudah berusia 16 tahun menurut ibu Riati berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dengan koordinasi oleh Menteri Kesehatan. BPOM menurut ibu Riati memiiki beberapa kewenangan yang  menyangkut pengawasan obat dan makanan, diantaranya penetapan persyaratan penggunaan bahan tambahan (zat aditif) tertentu untuk makanan dan penetapan pedoman pengawasan peredaran obat dan makanan.  Selain itu, BPOM juga memiliki kewenangan untuk memberikan izin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasan industri farmasi.
Seorang peneliti BPOM sedang melakukan penelitian sampel (Dokumen BPOM)
Nah bicara mengenai kewenangan pengawasan obat dan makanan serta penggunaan tambahan (zat aditif) tertentu untuk makanan, BPOM memiliki laboratorium yang canggih dan keberadaannya diakui di Indonesia. Kepala Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional, Tepy Usia, mengungkapkan, Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN)  memberikan pelayanan pengujian dan jenis sampel untuk obat, vaksin, kosmetik, pangan, obat tradisional, serta bioteknologi.  “Semua pengujian sampel ini kami uji di laboratorium-laboratorium kami yang canggih dan dilengkapi dengan fasilitas yang baik. Keberadaan laboratorium di BPOM ini diakui di seluruh Indonesia” ungkap Tepy.

Selesai memberikan penjelasan, kami semua diajak berkeliling laboratorium yang ada di BPOM. Setelah dibagi ke dalam beberapa kelompok, akhirnya saya berjalan menuju ke laboratorium yang dituju. Kebayang sudah bagaimana suasana laboratorium dengan para peneliti yang sedang serius meneliti sampel-sampel yang masuk ke BPOM. Jujur, saya lumayan surpraise bisa mengunjungi laboratorium BPOM yang selama ini mungkin hanya sering saya lihat dari layar kaca. Makanya begitu mendapat kesempatan berkeliling laboratorium, lumayan penasaran juga sama pekerjaan para peneliti ini. 
Ruang Call Center BPOM
Laboratorium pertama yang saya kunjungi adalah laboratorium obat tradisional, kosmetik, dan produk komplemen yang berada di lantai 1. Di sepanjang lorong laboratorium saya melihat pemandangan sebuah laboratoriun dengan alat-alat yang lengkap. Tabung-tabung untuk meneliti sampel juga saya lihat di beberapa sudut laboratorium. Oia di laboratorium ini, BPOM melakukan pengujian sampel untuk obat-obat tradisional serta kosmetik loh. Sebelum beredar di pasaran biasanya obat-obat tradisional dan kosmetik ini diuji terlebih dahulu di laboratorium ini untuk memastikan keamanannya saat digunakan konsumen. 

Kunjungan dilanjutukan menuju lantai 2. Di sini saya berkesempatan melihat  laboratorium bidang pangan. Pada laboratorium ini juga diuji sampel-sampel pangan yang ada di Indonesia. Pengujian ini meliputi apakah pangan ini sehat untuk dikonsumsi dan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya untuk dikonsumsi seperti formalin misalnya. 

Selanjutnya saya dan rombongan diajak menuju lantai 3 yakni laboratorium bidang produk terapeutik dan bahan berbahaya. Nah di sini lumayan seru karena meneliti produk-produk yang mengandung zat berbahaya termasuk psikotropika salah satunya. Selain itu, ada yang menarik juga di laboratorium ini yakni pada salah satu produk yang diteliti yakni kondom. Iya, kondom sebelum beredar ke pasaran ternyata harus melewati penelitian dan pengawasan oleh BPOM terlebih dahulu. 
 
Pegawai Call Center BPOM sedang memberikan pelayanan kepada masyarakat
Oiya hampir lupa, saya juga mengunjungi ruangan call center BPOM loh. Di ruangan call center ini saya melihat sendiri bagaimana 6 orang pegawai call center BPOM melayani setiap telepon yang masuk ke nomor call center BPOM di nomor 1500533. Dengan penuh keramahan, setiap pegawai call center melayani pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat yang membutuhkan informasi yang berhubungan dengan BPOM seperti pengurusan ijin di BPOM hingga masalah bagaimana keamanan suatu produk yang akan dikonsumsi masyarakat.   

Komentar

  1. Halo BPOM menjadi ujung tombak info ke masyarakat. Semoga tulisan ini membantu masyarakat

    BalasHapus
  2. amin.. makasih mba Elisa :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer