Ketika Pesan Pak Jonan Diaplikasikan Menjadi Wujud Nyata oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Nampaknya
pesan Menteri perhubungan Ignasius Jonan, “Lebih Baik Terlambat Sampai daripada
Tidak Sampai Sama Sekali” sangat dipegang oleh seluruh jajaran Kementerian
Perhubungan tidak terkecuali Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Lewat Dirjen Perkeretaapian yang
baru, Prasetyo Boeditjahjono, Direktorat Jenderal Perkeretaapian nampaknya
sangat serius membenahi masalah-masalah perkeretaapian khususnya untuk mudik
lebaran tahun ini.
Diskusi wartawan dan blogger dengan Dirjen Perkeretaapian Bapak Prasetyo Boeditjahjono |
Kira-kira
itulah gambaran diskusi antara Jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian
dengan para wartawan dan Blogger yang berlangsung di Hotel Milenium Jakarta
Kamis (30/6) lalu. Dalam diskusi santai yang diiringi dengan acara Buka Bersama
dan perkenalan dengan Dirjen Perkeretaapian yang baru, Prasetyo Boeditjahjono, dibahas
mengenai permasalahan seputar perkeretaapian. Masalah-masalah yang dibahas
mulai dari persiapan menghadapi arus mudik hingga perkembangan jalur Trans
Sulawesi mengemuka di diskusi yang berjalan akrab dan santai ini.
Saya menjadi
salah satu peserta yang diundang dan mengikuti diskusi santai namun menarik
ini. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh rekan-rekan wartawan dan blogger
seputar perkembangan terkini dari perkeretaapian. Misalnya saja, masalah titik
longsor yang rawan terjadi di jalur kereta api menjelang mudik lebaran ini.
Dirjen Perkeretaapian, Prasetyo Boeditjahjono, menjelaskan jika jalur-jalur
rawan longsor sudah diantisipasi dan di minimalisir dengan baik. “Untuk jalur
rawan longsor sudah kita minimalisir sehingga perjalanan kereta api bisa aman
dan lancar” ungkap Prasetyo Boeditjahjono.
Sesi tanya jawab dengan wartawan dan blogger |
Tidak hanya
itu, untuk mewujudkan target Zero
Accident pada tahun ini ,
Direktorat Perkeretaapian juga melakukan beberapa langkah yang signifikan. Salah
satu langkah yang dilakukan adalah menjalankan tes urine kepada seluruh masinis
yang akan bertugas pada musim mudik lebaran tahun ini. Saya sangat
mengapresiasi dengan kegiatan tes urine ini. Karena untuk menjamin keselamatan penumpang salah
satunya harus memastikan sang masinis tidak sedang mengkonsumsi narkoba atau
tidak dalam keadaan mabuk. Kereta api memang menjadi salah satu transportasi
umum yang banyak dipilih pemudik untuk pulang kampung. Selain cepat, naik
kereta api masih dinilai aman untuk berpergian jarak jauh termasuk untuk tujuan mudik salah
satunya.
Dari diskusi ini saya juga tahu mengenai bagaimana perkembangan jalur Trans Sulawesi yang saat ini sedang direncanakan untuk dibangun. Trans Sulawesi sendiri akan dibangun mulai dari Makassar hingga Kota Pare-Pare dengan jarak sepanjang 142 Km. Nantinya, dengan dibangunnya jalur Trans Sulawesi ini masyarakat di Makassar bisa menikmati sarana transportasi umum berupa kereta api untuk menuju wilayah Pare-Pare dan sekitarnya. Namun sayangnya pembangunan jalur Trans Sulawesi ini masih mengalami kendala salah satunya adalah masalah pembebasan lahan yang ada di sepanjang jalur Trans Sulawesi ini.
Dirjen Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono saat diwawancarai wartawan |
Dirjen
Perkeretaapian, Prasetyo Boeditjahjono, memang baru dilantik tanggal 16 Mei
2016 kemarin. Namun, dari diskusi dengan Pak Dirjen, saya optimis jika masalah perkeretaapian
di Indonesia pelan-pelan dapat diatasi. Semoga spirit dan semangat dari pesan Pak Menteri
Ignasius Jonan jika Lebih Baik Terlambat
Sampai daripada Tidak Sampai Sama Sekali akan selalu dipegang teguh oleh
jajaran Direktorat Perkeretaapian. Sehingga dari semangat ini, masyarakat
pengguna transportasi umum khususnya kereta api akan merasa nyaman dan aman
ketika naik kereta api.
Komentar
Posting Komentar