Jari…Jari…nama…nama…


Jari…Jari… nama….nama…. iya itu adalah celotehan Pepeng saat membawakan telekuis Jari-jari, Kuis yang sangat popular namanya di pertengahan tahun 90-an di stasiun kebangaan bersama milik bangsa. (dulu ada yang sering melesetin menjadi Kebanggaan Pak RT Milik Warga he..he..). gaya khas Pepeng membawakan kuis ini selalu mengundang tawa apalagi didukung dengan celotehan-celotehan ringan khas salah satu anggota Sersan ini (Dulu ada grup lawak namanya Sersan alias Serius tapi Santai).

Siapapun yang pernah menonton kuis ini di tahun itu pasti mengenal sosok Pepeng yang lucu dan spontan meskipun kadang-kadang ngeselin he..he..(kalo ada penelepon yang masuk ke kuis jari-jari lupa ngucapin paspor, maka Pepeng akan mengucapkan ya…putus…. Ngeselin kaga tuh buat yang nelpon susah-susah tapi diputus gitu aja he..he..).

Selain kuis yang terkenal itu, gua juga pernah ngeliat filmnya Pepeng dan anak-anak Sersan yang antara lain beranggotakan Nana Krip, Krisna dan Sys NS dan Muklis (gua lupa apa judul filmnya). Di film itu anak-anak Sersan berperan bak anggota The A team, sebuah serial yang ngetop di tahun 80-an dengan tokoh antara lain bernama si Murdock. Gua inget di film itu mereka berperan bak dektetif lengkap dengan mobil Van yang menjadi andalan kelompok ini.

Itu mungkin sedikit cerita yang gua inget tentang sosok Pepeng, karena Minggu kemarin gua sempet dapet tugas dari kantor tempat sekarang gua bernaung untuk membuat tulisan tentang Ferrasta Soebardi (nama aslinya Pepeng). Nah ini dia neh tulisan nya, kalo yang ini sih tulisannya serius. Jadi bacanya rada serius ya.., tapi tetep santai he..he..

Pepeng, Menyelami Makna Hidup dari balik tempat tidur

Ferrasta Soebardi (57) atau lebih dikenal dengan nama Pepeng, sudah hampir enam tahun ini terbaring di ranjang kamar tidurnya. Sejak Penyakit Multiple Sclerosis menyerangnya Juli 2005 silam, hari-harinya lebih banyak dihabiskan dikamar tidur. Namun dari ranjang kamar tidur inilah, Pepeng belajar menyelami kehidupan dan juga makna hidup dibalik sakit yang dideritanya.

Sebelum menderita penyakit Multiple Sclerosis, Pepeng dikenal masyarakat sebagai seorang pembawa acara yang kehadirannya selalu ditunggu-tunggu penggemarnya. Beberapa acara yang pernah dibawakannya adalah kuis jari-jari dan juga acara bincang-bincang warna-warni. Selain itu Pepeng yang pernah menjuarai lomba lawak mahasiswa tahun 78 ini bersama beberapa temannya seperti Sys NS, Krisna dan Nana Krip juga pernah membuat grup komedi yang bernama Sersan Prambors.

Selain dikenal sebagai public figur, Pepeng juga memiliki perusahaan yang bergerak di bidang multimedia bernama Jari-jari Communication. Dia juga pernah bekerja untuk perusahaan Bakrie Brothers di tahun 1989, bahkan sebelum jatuh sakit Pepeng pernah mencalonkan diri menjadi Calon Legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera pada pemilu 2004 lalu. Dalam keadaan sakit pun, Pepeng terus berjuang dan berhasil menyelesaikan studi S2 nya di bidang psikologi. “Saya kan sedang mempersiapkan diri untuk menyelesaikan S3. Tapi, belum dapet-dapet. Karena, memang di Indonesia belum ada institusi kuliah jarak jauh, kecuali UT.” Katanya.

Dari balik kamar tidurnya yang biasa dia sebut ‘Goa’, Pepeng menjalankan beberapa bisnis online dibidang domain dan dia juga menjadi penggagas gerakan sosial pendidikan Indonesia, sebuah gerakan yang peduli terhadap pembangunan sekolah-sekolah yang roboh. Selain aktif menulis artikel dan buku, Saat ini Pepeng juga kembali aktif di layar kaca lewat acara ‘ketemu Pepeng’ yang ditayangkan salah satu televisi swasta. ”Saya dulu dikenal sebagai pembuat keramaian. Doa saya ketika pertama sakit adalah jangan sampai saya kesepian karena perilaku saya,” begitu kata Pepeng.

Penyakit Multiple Sclerosis yang diderita Pepeng mungkin masuk kedalam penyakit langka. Namanya pun masih asing ditelinga orang kebanyakan. Penyakit ini menyerang susunan saraf pusat yang memunculkan terjadinya proses inflamasi dan demyelinisasi. Akibatnya, terjadi kerusakan saraf motorik, sensorik, dan otonom. Dari situlah, pria kelahiran Sumenep Madura, 23 September 1954 ini mengalami kelumpuhan.

Semenjak sakit, Rumah Pepeng setiap hari selalu dikunjungi oleh banyak orang. Namun kunjungan mereka bukan untuk menaruh rasa iba, tapi justru menimba ilmu hidup dari Pepeng. Di kamar tidur yang baru saja selesai direnovasi ini, Pepeng selalu menerima tamu-tamunya. Dia tak pernah menolak siapa saja yang ingin bertandang kerumah nya. “Bahkan ada seorang kenalan dari akun jejaring sosial Facebook, misalnya, datang ke rumah Pepeng dengan mengajak 100 rekan sekantornya” ujarnya.

Tiap kali berbicara, Pepeng sejatinya dihujani rasa sakit. Tapi, karena guyonan segar dan sapaan hangatnya, lawan bicara sering kali lupa bahwa Pepeng sedang sakit. Pepeng justru mampu menebar semangat hidup. ”Bukan penasihat spiritual. Adanya gue aja,” ujarnya. Laptop kini menjadi andalannya untuk tetap menjalin hubungan dengan dunia luar karena Pepeng tidak bisa menggunakan kursi roda dan hanya terbaring ditempat tidur.

Pepeng juga pernah tampil dalam acara Kick Andy. Penampilan Pepeng di Kick Andy kali ini cukup istimewa dan agak “nyeleneh”. Jika selama ini narasumber yang akan diwawancarai Andy F Noya harus duduk manis di sofa atau di kursi yang telah disediakan, tidak demikian dengan Pepeng. Tim Kick Andy terpaksa bekerja ekstra keras untuk mendatangkan Pepeng ke studio berikut tempat tidur khusus.

Andy F Noya yang didampingi Jaya Suprana mengocok perut penonton ketika mewawancarai Pepeng. Di luar dugaan, Pepeng yang menderita kesakitan ternyata tampil luar biasa penuh canda dan tidak menghiraukan penyakitnya. Untuk semangat, perjuangan dan keikhlasan Pepeng melawan sakit, Kick Andy juga menobatkan Pepeng sebagai salah satu penerima anugrah Kick Andy Heroes.

Komentar

Postingan Populer