Kampoeng BNI, Bentuk Kepedulian BNI membangun Kearifan Lokal di Indonesia
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BNI tentu saja sangat memperhatikan
keberadaannya di setiap daerah. Tidak hanya menjalani fungsinya di bidang perbankan,
namun bank yang berdiri sejak tahun 1946
ini juga membangun Program Kemitraan bersama-sama masyarakat guna memberikan
dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, BNI sebagai salah satu
bank terbesari di Indonesia ingin program kemitraan ini juga membuat masyarakat
memiliki tingkat kesejahteraan yang baik.
Bank BNI yang tahun ini memasuki usia ke 69 tahun |
Program Kemitraan yang mengacu pada Peraturan Menteri BUMN
No. 05/MB/2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), BNI telah
melaksanakan program-program PKBL yang mengusung tema Bersama Membangun Negeri
(BNI Berbagi). Melalui program ini BNI mencoba berbagi dengan pihak-pihak
eksternal seperti pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah dengan
memberikan bantuan dana demi berkembangnya pelaku-pelaku usaha yang ada di
berbagai daerah ini.
Pada tahun 2014 misalnya, BNI memfokuskan program kemitraan pada bidang industri kerajinan kreatif dan
pangan melalui program yang diberi nama Kampoeng BNI di seluruh Wilayah
Indonesia.Dari program ini BNI berharap dapat mengembangkan potensi ekonomi masyarakat
di suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan maupun
bantuan dalam rangka penguatan kapasitas bagi masyarakat di daerah tersebut.
Lalu apa sebenarnya Kampoeng BNI itu, Kampoeng BNI adalah
Program Kemitraan yang dilakukan oleh Coorporate Community Responsibility BNI
yang berperan aktif membantu usaha mikro, kecil dan koperasi untuk memperluas
perkembangan industri kreatif dengan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat di
kawasan pedesaan melalui penyaluran kredit program kemitraan yang mengelola potensi sumber daya alam dan sumber
daya manusia setempat sekaligus membangun kearifan lokal masyarakat di daerah
melalui pembinaan berkelanjutan. Program Kampoeng BNI tidak sekadar menyalurkan
pembiayaan usaha, tapi juga memberikan pendampingan pendampingan, promosi, dan
dukungan infrastruktur, sehingga untuk jangka panjang masyarakat dapat mandiri dan
meningkatkan taraf hidupnya di daerah.
Kampoeng BNI Sasirangan Banjarmasin salah satu mitra BNI yang mengikuti pameran di Inacraft 2015 |
Salah satu bentuk dukungan BNI terhadap para peserta
Kampoeng BNI adalah dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai event yang
memiliki skala nasional maupun internasional. Salah satu event skala nasional
yang diikuti oleh para peserta Kampoeng BNI adalah pada Inacraft 2015 di
Jakarta Convention Center (JCC) pada sekitar bulan April lalu. Kebetulan
penulis datang ke event kerajinan tradisional terbesar di Indonesia ini dan
melihat bagaimana BNI bersungguh-sungguh dengan komitmennya untuk membangun
Kampoeng BNI ini. Berada di halaman depan, Kampoeng BNI berhasil mencuri
perhatian para pengunjung Inacraft 2015 di JCC. Deretan Stand yang
mengedepankan kerajinan tradisional tersaji dengan apik serta lewat penataan
yang pas dimana jejeran kain-kain tradisional dipamerkan dengan mewah ke
hadapan pengunjung.
Penulis sempat mampir ke beberapa stand, salah satunya adalah
stand Kampoeng BNI Kain Sasirangan Banjarmasin . Di sini penulis melihat langsung kain khas Banjarmasin ini dan
berinteraksi dengan pemilik stand. Kain
Sasirangan yang merupakan kain khas suku Banjar yang konon digunakan untuk kesembuhan bagi orang-orang yang sedang
sakit. Bahkan, kain ini dahulu digunakan sebagai pakaian adat yang dipakai saat
menjalankan ritual-ritual tertentu. Kain Sasirangan sendiri diolah dengan
berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Selain menjadi pakaian
baik untuk pria dan wanita, kain ini juga dijadikan produk-produk seperti
kebaya, selendang, gorden, sprei sampai sapu tangan.
Selain kain Sasirangan, Penulis juga mampir ke Kampoeng BNI Sutera Sengkang dari Flores yang standnya persis di samping kain sasirangan. Kain tenun ini masih dibuat secara tradisional dengan menggunakan alat tenun yang digerakan tangan dan kaki. Pekerjaan membuat kain tenun ini juga bukanlah sebuah perkara yang mudah, membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu untuk menyelesaikan satu buah kain tenun dengan kualitas baik. Ada beberapa proses dalam pembuatan kain tenun ini salah satunya adalah proses pencelupan yang dikerjakan satu-persatu untuk setiap kain.
Selain kain Sasirangan, Penulis juga mampir ke Kampoeng BNI Sutera Sengkang dari Flores yang standnya persis di samping kain sasirangan. Kain tenun ini masih dibuat secara tradisional dengan menggunakan alat tenun yang digerakan tangan dan kaki. Pekerjaan membuat kain tenun ini juga bukanlah sebuah perkara yang mudah, membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu untuk menyelesaikan satu buah kain tenun dengan kualitas baik. Ada beberapa proses dalam pembuatan kain tenun ini salah satunya adalah proses pencelupan yang dikerjakan satu-persatu untuk setiap kain.
Aneka jenis motif kain sasirangan khas Banjarmasin yang menjadi salah satu bentuk kearifan lokal mempertahankan kerajinan khas daerahnya |
Di Flores sendiri ada beberapa daerah yang terkenal sebagai penghasil kain tenun seperti, Manggarai, Ngada, Nage Keo, Ende, hingga sekitar Lio, Sikka, dan Lembata di bagian timur Flores. Harga kain tenun ini pun cukup beragam mulai dari Rp. 1.000.000 hingga puluhan juta rupiah. Bagi Anda yang suka memakai atau mengkoleksi kain-kain tradisional khas Indonesia, kain tenun Flores menjadi salah satu yang wajib dibeli ketika berada di Flores.
Kampoeng BNI Sutera Sengkang dari Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu kain tradisional kebanggaan Indonesia |
Dari kedua stand Kampoeng BNI yang penulis datangi, terlihat
sekali peran BNI dalam membantu mengembangkan usaha para pengrajin ini.
Bagaimana BNI berperan dalam memasarkan produk-produk dari mitra-mitra
binaannya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kain-kain buatan para
pengrajin ini terlihat mewah saat dipamerkan di Inacraft 2015 sehingga
menghasilkan lebih banyak pembeli yang datang ke
stand-stand Kampoeng BNI. Penulis melihat BNI tidak hanya memberikan bantuan berupa dana
namun juga membantu memasarkan produk-produk dari mitra-mitra yang tergabung
dalam program Kampoeng BNI ini.
Tidak mengherankan, sejak pertama kali diinisiasi pada tahun
2007, program Kampoeng BNI adalah pelopor program kepedulian masyarakat yang
terintegrasi dengan proses bisnis. Saat ini, Kampoeng BNI telah berkembang
menjadi flagship program dalam rangka mewujudkan cita-cita BNI untuk membangun
pedesaan, memberdayakan masyarakat, dan mengembangkan potensi ekonomi di setiap
daerah berbasis potensi sumber daya lokal. Sukses terus Kampoeng BNI, Sukses terus
BNI dalam mengembangkan industri kecil dan menengah yang ada di Indonesia.
Terakhir, selamat ulang tahun BNI yang ke 69 semoga terus Berjaya menjadi bank
terbesar di Indonesia dan tetap memiliki komitmen dalam membantu usaha kecil
dan menengah di Indonesia.
Selamat Ulang Tahun Bank BNI yang ke 69 Tahun semoga semakin sukses dan menjadi bank nomor 1 di Indonesia |
Komentar
Posting Komentar