Wujud Kepedulian Bencana, PMI Luncurkan Hasil Pemetaan Kerentanan Iklim DAS Ciliwung
Palang Merah Indonesia (PMI) selama ini identik
dengan kegiatan donor darah. Mungkin itulah
yang ada di benak saya bila mendengar nama lembaga yang di kepalai oleh Jusuf
Kalla ini. Namun, Saya dan mungkin banyak orang yang belum mengetahui jika lembaga kemanusiaan ini juga
memiliki banyak kegiatan kemanusiaan bahkan hingga mengadakan penelitian.
Seperti pada Jumat (22/4) kemarin, saya menghadiri kegiatan PMI dalam rangka
peluncuran infografis dan video grafis hasil penelitian pemetaan kerentanan
iklim daerah aliran sungai Ciliwung pada tahun 2013 hingga 2014.
Peluncuran infografis dan video grafis hasil penelitian pemetaan kerentanan iklim daerah aliran sungai Ciliwung |
Dalam melakukan penelitian ini, PMI tidak sendiri
melainkan bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung serta mendapat dukungan
dari Palang Merah Amerika. Riset di sini meliputi kerentanan, kebencanaan,
kerentanan iklim, dan kapasitas adaptif
yang terjadi di Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Dalam sambutannya,
Ketua Pelaksana Harian Palang Merah Indonesia, Ginanjar Kartasasmita,
mengungkapkan, PMI tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi masalah bencana
yang terjadi di Indonesia, untuk itu PMI menggandeng pihak-pihak terkait yang
dapat membantu mengatasi masalah bencana di Indonesia. Sementara, Kepala perwakilan Palang Merah Amerika di
Indonesia, Tom Alcedo, dalam sambutannya,
lebih menyoroti mengenai pentingnya koordinasi dan komunikasi antar pemangku
kepentingan.
Ginanjar Kartasasmita memberikan sambutan |
Tidak hanya meluncurkan infografis dan videografis,
dalam acara itu PMI juga mengadakan diskusi yang menghadirkan Dr. Armi Susandi
dari ITB, Pengamat tata Kota, Yayat Supriatna, dan Kadiv Penanggulangan Bencana
PMI Pusat, Arifin Muhamad Hadi. Dalam diskusi, pengamat tata ruang perkotaan,
Yayat Supriatna, mengungkapkan agar kota-kota di sekitar Jakarta untuk
memperbaiki tata ruang agar tidak mengalami bencana. “Banjir di Pondok Gede
Permai, Bekasi, kemarin menjadi bukti ada yang salah pada tata ruang di daerah
aliran sungai Cikeas” ungkap Yayat yang menyorroti musibah banjir yang baru
saja terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Cikeas tersebut.
Sementara Arifin lebih menyoroti program-program
yang sudahdilakukan PMI selama ini. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan untuk
masyrakat dalam rangka penanggulangan banjir serta membuat lubang-lubang
biopori di wilayah Bogor. “PMI memiliki concern untuk membantu masyarakat agar
memiliki inisiatif untuk mengatasi bencana di wilayahnya” ungkap Arifin.
Tidak hanya sekedar melakukan peluncuran infografis
dan videografis, PMI juga mengadakan kegiatan susur sungai DAS Ciliwung di dua
wilayah pada keesokan harinya. Untuk wilayah Bogor, Jalur yang diambil mulai
dari Desa Sukahati. Karadenan, Pondok Rajek, Kedung Waringin. Sementara untuk
wilayah Jakarta Utara, jalur yang diambil mulai dari Kelurahan Ancol,
Penjaringan, dan Pademangan. Acara ini
selain diikuti oleh relawan PMI, juga ada blogger, dan masyarakat sekitar yang
ikut terlibat.
Komentar
Posting Komentar