Sanitasi Sehat Cerminan Lingkungan yang Sehat



Halo sodara-sodara, udah pada tau belum kalau 19 November 2019 kemarin merupakan Hari Toilet Sedunia.
Sungai yang menjadi tempat pembuangan kotoran warga di kawasan Tebet Timur


Kenapa saya tiba-tiba menulis tentang Hari Toliet Sedunia, karena kali ini saya mau membahas mengenai seputar sanitasi yang sehari-hari sering tidak terpikirkan oleh kita keamanan dan kesehatannya.

Oia, udah pada tahu kan apa itu sanitasi ??? Sanitasi adalah perilaku manusia dalam menjaga kebersihannya.

para Blogger melihat langsung keadaan sungai di Kawasan Tebet Timur 

Iya, kita sering menganggap masalah sanitasi sebagai urusan yang tidak penting alias ‘urusan belakang’. Pengelolaan sanitasi terkait air limbah domestik sangat penting karena menjadi tolak ukur kualitas hidup masyarakat baik di perkotaan maupun di daerah pedesaan. 

Jujur saja, banyak dari kita (termasuk saya) tidak pernah membersihkan septiteng yang ada di rumah kita. Bahkan, jika tidak mampet, rasanya hampir tidak mungkin kita menyedotnya secara rutin. Padahal, seharusnya septiteng yang sehat itu yang secara rutin kita sedot paling tidak satu tahun sekali.

Kenapa rumah perlu tangki septiktank yang aman ?  Seperti kita tahu tinja menjadi salah satu sumber penyakit yang mengandung puluhan miliar mikroba, seperti bakteri E.coli dan Salmonella, virus hepatitis, ribuan telur cacing yang sangat membahayakan kesehatan manusia terutama anak-anak.

Selain itu, tangki septiteng bisa memberikan solusi agar tinja tidak mencemari sumber air dan lingkungan serta menjadi sumber penyakit.

Tangki septiteng memiliki fungsi sebagai tempat penampungan dan pengolahan sementara. Di dalam tangki septiteng, terjadi penguraian tinja secara anaerobic sehingga air limbah yang keluar dari tangki septikteng aman dan tidak mencemari sumber air dan lingkungan.

Kebetulan hari selasa 19 November kemarin saya diajak untuk melihat langsung keadaan sanitasi di salah satu RW Kawasan Tebet. Di sini saya merasakan kumuhnya perumahan yang berada di pinggiran sungai dengan septic tank yang dialirkan langsung ke sungai. Keadaan ini tentu membuat beberapa warga disana berinisiatif membangun septi tank sendiri agar sanitasi di rumahnya bisa lebih sehat.
Pak Wahyu yang membangun sendiri septic tank di rumahnya


Seperti Pak Wahyu, salah satu warga yang tinggal disana, bercerita bagaimana dia berinisiatif membangun septi tenk di rumahnya sendiri karena merasa tidak sehat jika pembuangan dialirkan ke sungai. Dengan kesadarannya, Pak Wahyu dengan uangnya sendiri membangun septi tenk agar sungai tidak semakin bau dan tidak memberikan kenyamanan bagi warga disana.

Selain kesadaran yang dilakukan Pak Wahyu untuk membangun Septic tank,  USAID bersama Asian Pulp SInar Mas juga membangun septic tank komunal. Pembangunan ini sudah jadi dari bulan oktober 2019. Untuk septic tank komunal ini  dapat menampung sekitar 177 jiwa atau 30 KK di RW 10 tebet timur ini.

Menurut kepala RT di sana, pada awalnya sulit meyakinkan masyarakat untuk bergabung, padahal IPAL ini didanai oleh CSR sebuah perusahaan multinasional. Ia menambahkan,  masyarakat banyak yang awalnya tidak mau bergabung dengan IPAL karena mereka harus membongkar dan meninggikan WC mereka, yang artinya mereka harus mengeluarkan biaya.

******


Sebagai informasi, saat ini negara kita telah menunjukkan kemajuan dalam menyediakan akses sanitasi. Pada tahun 2018, akses sanitasi ke toilet atau jamban mencapai lebih dari 74,5%, termasuk 7% sanitasi aman.

Namun sayangnya pencapaian ini tidak dibarengi oleh penurunan penyakit diare dan stunting. Pada tahun 2018 misalnya, rata-rata kejadian diare di Indonesia mencapai 7%, dan tingkat stunting masih di atas 30%. Sementara pada tahun 2017, Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa 75% sungai di Indonesia tercemar, 60% polutan disumbangkan oleh air limbah domestik yang tidak diolah.

Sanitasi aman merupakan sistem sanitasi yang memutus sumber pencemaran limbah domestik ke sumber air. Sanitasi aman mencakup penampungan air limbah domestik di tangki septik yang sesuai SNI, penyedotan/transportasi lumpur tinja sampai ke unit pengolahan, serta unit pengolahan limbah (IPLT) yang berfungsi. Program Cuci Tangan Pakai Sabun juga perlu diterapkan untuk memperbaiki tingkat kebersihan (higiene) masyarakat.
Kumpul Blogger dan Vlogger yang membahas permasalahan Sanitasi Aman

 Hari selasa itu menjadi hari yang menjadi pengalaman buat saya karena saya mendapatkan wawasan baru neh tentang sanitasi yan sehat dan aman. Selama ini saya dan mungkin banyak orang yang kurang peduli dengan keberadaan sanitasi yang sehat dan membiarkan saluran pembuangan seperti septitang tanpa menyedotnya secara rutin..

Nah dalam acara yang sekaligus memperingati hari Toilet Sedunia ini saya jadi paham akan pentingnya sanitasi yang sehat dan aman apalagi kita juga diajak berkeliling ke daerah Tebet Timur yang beberapa warga disana sudah sadar akan pentingnya septiteng yang sehat dan aman.

Jadi mulai sekarang mari kita peduli dengan sanitasi yang sehat dan aman dengan menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan penyedotan sepiteng secara rutin.



Komentar

Postingan Populer