Pelatihan CPR dan AED, Bentuk Sosialisasi Philips Terhadap Korban Serangan Jantung



Bagaimana rasanya melihat orang tiba-tiba jatuh di jalanan akibat serangan jantung ???, Ehm… pastinya panik kalo tiba-tiba kita berada dalam situasi seperti itu. Antara bingung mau nolong atau mencari bantuan agar si korban segera mendapat pertolongan.  Kepanikan itu mungkin bisa teratasi kalau kita mengerti bagaimana cara memberikan pertolongan pertama bagi korban yang terkena serangan jantung tersebut.
Pelatihan CPR dan AED untuk para blogger dan media bersama Philips Indonesia
Hari Kamis (14/9) kemarin, saya berkesempatan untuk mengikuti pelatihan Restitusi Jantung Paru (CPR) dan AED yang diselenggarakan Philips Indonesia di XXI Club, Djakarta Theater, Jakarta, bersama teman-teman blogger dan wartawan. Dalam pelatihan ini saya mendapatkan materi bagaimana caranya kita melakukan pertolongan pertama bila ada korban serangan jantung yang ada dihadapan kita. 

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah amankan kondisi sekitar lokasi si korban yang terkena serangan jantung. Amankan disini berarti kita harus berusaha agar orang-orang menjauh dari si korban dan selanjutnya minta tolong orang sekitar untuk menelepon bantuan ambulance ke nomor 119 atau 112. 
Seorang instruktur sedang memberikan pengarahan bagaimana melakukan CPR yang benar
Selanjutnya, nah ini yang penting dan harus dilakukan segera kepada korban serangan jantung. Kita mengenal dalam serangan jantung terdapat golden periode yang hanya beberapa saat saja jadi dalam masa golden periode itu kita harus segera memberi pertolongan dengan melakukan Restitusi Jantung Paru (CPR).  Apa itu CPR, secara harfiah, CPR merupakan bentuk pertolongan pertama pada korban serangan jantung dengan melakukan penekanan di dada si korban. 

Dalam melakukan CPR ini kita memberikan tekanan kepada dada si korban sebanyak 30 kali. Untuk mencari bagian dada yang akan kita beri tekanan, kita bisa melakukannya dengan cara membentangkan dua jari dibagian dada atas dan dua jari di bagian dada bawah. Setelah itu, kita ambil titik tengahnya dan memberikan penekanan di bagian tersebut. 

Penekanan dilakukan sebanyak 30 kali dengan kecepatan 100 kali per menit dengan kedalaman 5cm untuk orang dewasa. Setelah itu, berikan 2 kali bantuan pernapasan dengan napas normal. Kegiatan CPR ini harus dilakukan berkali-kali dengan mengulang langkah serupa dan bila di sekitar korban serangan jantung terdapat  alat bantu Automated  External Defibrilator (AED) maka AED ini dapat digunakan untuk membantu menyelamatkan nyawa si korban.
AED Philips yang digunakan untuk pelatihan CPR dan AED
Ngomong-ngomong udah pada tahu belum apa itu AED. AED merupakan alat bantu yang dapat menganalisa irama jantung yang tidak teratur. AED merupakan alat yang sangat aman, tepat, dan sangat mudah digunakan. Nah dalam pelatihan kemarin, saya dan teman-teman media dan blogger juga mempelajari bagaimana cara penggunaan AED. Umumnya, setiap area perkantoran maupun gedung-gedung biasanya memiliki AED sebagai langkah pertolongan pertama bila ada korban serangan jantung disekitar area perkantoran tersebut. 

Philips Indonesia sebagai bagian dari Royal Philips, pemimpin dalam teknologi kesehatan menjadi salah satu produsen  yang memproduksi AED. Dalam pelatihan tersebut, saya mencoba AED buatan Philips ini yang ternyata sangat mudah digunakan dengan hasil yang sangat akurat. Beberapa kali AED ini memberikan informasi untuk langkah-langkah apa yang harus saya lakukan kepada si korban serangan jantung tersebut. 

AED ini akan mengeluarkan suara yang berisi informasi langkah apa yang tepat untuk kita berikan pada si korban. Misalkan saja AED mengeluarkan suara untuk saya melakukan CPR pada si korban atau bila CPR dirasa cukup, maka AED akan mengeluarkan suara untuk saya member bantuan pernapasan. 

Keberadaan AED di gedung perkantoran sangat penting fungsinya untuk membantu  menyelamatkan nyawa korban serangan jantung. Sebelum ambulance datang untuk membawa korban ke rumah sakit, keberadaan AED paling tidak menjadi alat bantu yang berfungsi sangat vital untuk memberikan langkah-langkah pertolongan pertama pada korban.

Mengapa Philips perlu melakukan pelatihan Restitusi Jantung Paru (CPR) dan AED kepada blogger dan media. Suryo Suwignjo,  Presiden Direktur Philips Indonesia, mengatakan,   Sebagai perusahaan teknologi kesehatan, Philips Indonesia memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Untuk itu, pelatihan ini diharapkan bisa diketahui oleh masyarakat umum melalui saluran media dan blogger.  “Philips berharap bahwa sesi pelatihan ini dapat mempersiapkan siapa saja untuk membantu korban henti jantung mendadak, kapan saja dan dimana saja.” Ungkap Suryo.


Komentar

  1. Alat ini kayak yang ada di video pendek kapan hari di FB, mas. Emang keren banget. Menyelamatkan jiwa manusia. Semoga banyak tempat menyediakan ini

    BalasHapus
  2. Iya mba, semoga di setiap perkantoran ada AED ya. Makasih ya mba sudah mampir ke blog saya :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer