Karena Kepedulian Sosial Bisa Datang dari Siapa Saja
Muda, cerdas, dan memiliki kepedulian sosial yang
tinggi, mungkin itulah gambaran dua sosok anak muda David dan Dominic yang
merupakan pelajar kelas XI SMA Global Jaya Bintaro. Di usianya yang masih belia
mereka menciptakan alat yang mereka beri nama hydro solar project yang sangat membantu masyarat di Desa Pasar
Angin Pojok, Kecamatan Megamendung, Bogor. Hydro solar merupakan kegitan sosial yang memiliki tujuan memperbaiki sanitasi di
wilayah pinggiran Jakarta dengan menyediakan air bersih melalui teknologi hydro solar. Teknologi ini bekerja
dengan menggerakan pompa air melalui tenaga surya, sehingga masyarakat tidak
perlu menanggung beban biaya listrik.
Sarasehan #2 yang bertema Save and Care for Humanity |
Ide menciptakan hydro
solar project berawal dari keprihatinan mereka terhadap sanitasi dan
kebersihan yang buruk di beberapa daerah di Indonesia hingga jatuhnya korban
yang mencapai 50.000 nyawa. Hal ini membuat
David dan Dominic terpanggil untuk menciptakan sebuah alat yang dapat
membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Mereka kemudian survey lokasi
daerah mana di sekitaran Jakarta yang sekiranya lingkungan airnya tidak sehat.Akhirnya mereka menjatuhkan pilihan ke sebuah Desa Pasar Angin Pojok,
Kecamatan Megamendung, Bogor.
Paparan apa itu hydro solar project yang dilakukan David dan Dominic |
Presentasi ini mereka ungkapkan di hadapan
para blogger dalam acara Sarasehan #2 yang mengambil tema Save and Care for
Humanity. Sarasehan ini digagas oleh Tau Dari Blogger (TDB) hari Sabtu kemarin
(20/2) di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI), kawasan Kramat Raya, Jakarta
Pusat.
Daerah Pasar Angin Pojok, Kecamatan Megamendung, Bogor, yang lokasinya memprihatinkan |
Dalam presentasi itu mereka memperlihatkan kepada
blogger yang hadir mengenai lingkungan di Desa Pasar Angin Pojok, Kecamatan
Megamendung, Bogor, yang memiliki lingkungan yang kurang sehat serta air yang
keruh. Sehari-harinya mereka hanya mengandalkan sebuah sungai kecil yang airnya keruh untuk
kebutuhan air mereka. Melihat hal itu, David dan Dominic tergerak hatinya untuk
membantu menciptakan alat yang menghasilkan air bersih yang kemudian mereka
beri nama hydro solar project.
Air sungai yang keruh menjadi perhatian khusus dari dua pelajar SMU Global Jaya Bintaro ini |
Dari hydro
solar project ini David dan Dominic
berharap adanya dukungan pemerintah untuk menyempurnakan alat ini serta
menyebarkan alat ini ke seluruh daerah di Indonesia yang masih kekurangan air
bersih. Mereka memiliki harapan agar masyarakat di Indonesia semuanya bisa
mendapatkan air bersih dan memiliki lingkungan yang sehat. Dengan air bersih
dan lingkungan yang sehat tentunya akan mengurangi jumlah korban yang meninggal
akibat sanitasi dan lingkungan yang tidak sehat.
Ronny dan Jacklyn dari Cokelat yang hadir dalam sesi kedua dan berbicara tentang Indonesia |
Sehabis presentasi David dan Dominic dari sekolah
Global Jaya dan break makan siang acara
memasuki sesi kedua yang kali ini diisi oleh Band Cokelat. Cokelat diwakili oleh Ronny sang bassis dan
Jacklin vokalis. Sementara gitaris mereka Edwin berhalangan hadir karena kurang
sehat. Dalam sarasehan ini, Cokelat mengangkat tema I’m Indonesia. Mereka
bercerita mengenai Indonesia dari berbagai aspek mulai dari hal-hal negatif
yang ada di Indonesia seperti korupsi, kemacetan hingga pembajakan. Namun biar
begitu mereka tetap mencintai negeri kita tercinta ini. “Kita engga usah
ngebahas dan membesar-besarkan masalah yang negatif-negatif seperti kemacetan
dan korupsi yang akan memperburuk citra negara kita” ungkap Ronny.
Cokelat membawakan lagu Karma untuk menghibur para blogger yang hadir dalam sarasehan #2 ini |
Masalah pembajakan menjadi concern terbesar dari
grup band cokelat. Mereka mengaku prihatin dengan pembajakan yang ada di
Indonesia. Ronny menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Poins Square di
bilangan Lebak Bulus. Dia prihatin melihat baju dan tas dari merek-merek
ternama yang dibajak dan dijual bebas di mall tersebut. “Merek-merek kaya
Hermes, Zara itu banyak banget bajakannya yang saya lihat di Poins Square waktu
jalan-jalan. Ini tentu membuat prihatin kita yang melihat pembajakan yang sudah
terang-terangan di Indonesia.” Cerita
Ronny di hadapan para blogger.
Para peserta sarasehan yang terlihat antusias mengikuti jalannya acara |
Ronny bahkan mengaku pernah berselisih pendapat
dengan salah seorang penyiar radio di Yogyakarta. Saat itu sang penyiar
mengatakan tidak perlu membahas masalah pembajakan karena menurutnya masalah
yang basi. Mendengar hal ini, Ronny pun
kemudian bertanya mengapa masalah pembajakan dinilai basi. Padahal menurut
Ronny justru masalah pembajakan ini yang harus diberantas karena sampai saat
ini masih merajalela di Indonesia.
Dalam kesempatan ini Cokelat juga menyanyikan beberapa
lagu di depan para blogger. Lagu Karma menjadi nomor pembuka dari Cokelat untuk
menghibur pada blogger. Kemudian lagu
yang bertema nasionalisme , Satu Nusa Satu Bangsa mengalun merdu dari suara
sang vokalis Jacklyn. Lagu ini kemudian dinyanyikan bersama-sama dengan para
blogger yang larut dalam nuansa nasionalisme bersama Cokelat.
Berfoto bersama sambil memberikan dukungan untuk segera mensahkan RUU Kepalang merahan |
Cokelat juga tidak lupa memberikan tantangan bagi
para Blogger untuk menulis tentang Indonesia. Untuk yang terbaik, cokelat
memberikan hadiah kaos berwarna hitam berlambang burung garuda di dada kanan
yang sangat ekslusif. Mengapa ekslusif, karena kaos ini dicetak terbatas oleh
perancang terkenal Hengki Kawilarang. Kaos ini juga memiliki serial number di
bagian bawah yang menandakan kaos ini dibuat sangat terbatas.
Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari
PMI yang membahas relawan PMI. Presentasi yang dibawakan oleh Rofi dari PMI ini mengulas mengenai Relawan yang ada di PMI.
PMI memiliki beberapa tingkatan relawan mulai dari relawan tingkat Mula, Madya,
Wira, Sukarela hingga TSR yang berisi profesional-profesional dari berbagai
profesi. Rofi menjelaskan relawan PMI
tidak hanya melulu mengenai donor darah namun juga membantu setiap kegiatan PMI
sehari-hari termasuk juga membantu PMI saat ada bencana alam. “Relawan-relawan
PMI ini memiliki latar belakang profesi yang berbeda mulai dari IT, arsitek,
dokter hingga jurnalis. Mereka membantu PMI sesuai dengan bidang dan keahlian
yang dimiliki” ungkap Rofi.
Rofi juga menjelaskan, sebelum menjadi relawan, para
calon relawan PMI ini akan diberi materi pembekalan. Relawan-relawan PMI akan memiliki bekal kemampuan
yang sesuai dengan prosedur yang ada di PMI. Ketika suatu saat terjadi bencana alam, mereka diharapkan siap
diterjunkan ke medan bencana untuk membantu korban bencana alam. “ Siapa saja
bisa menjadi relawan PMI. Syaratnya pun mudah, hanya mengisi data diri dalam
formulir calon relawan dan nanti relawan-relawan ini akan dibekali ID Card
Relawan PMI” ungkap Rofi.
Hadiah bantal dari Central Spring Bed yang empuk dan nyaman, terima kasih Central Spring Bed yang sudah mendukung acara Sarasehan #2 Tau Dari Blogger (TDB) |
Setelah presentasi relawan PMI, acara pun
dilanjutkan dengan pengundian doorprize dan pengumuman pemenang live twett dan
instagram. Gulungan-gulungan kertas yang berisi nomor-nomor peserta pun dikocok
dan kita semua tentu saja menunggu doorprize utama berupa travel bed dari
Central Spring Bed. Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba, saat pengundian
Travel Bed. Ternyata setelah dikocok, nomor yang keluar adalah nomor 33 dan itu
adalah nomor milik Mba Lisnawati. Saya sendiri kebagian mendapatkan bantal yang
empuk dan nyaman dari Central Spring Bed karena memenangkan lomba di instagram.
Terima kasih Central sping bed yang sudah mendukung acara sarasehan TDB, semoga
tetap mendukung acara-acara sosial yang menggalang solidaritas kemanusiaan di
negeri kita tercinta ini.
mantap bantalnya Mas Bule :-)
BalasHapusiya mba lubena he..he.., empuk bgt ini bantalnya :)
Hapusmantap bantalnya Mas Bule :-)
BalasHapusHasekkkkk pinjem bntalnya donk mas kikikikikiii
BalasHapusHasekkkkk pinjem bntalnya donk mas kikikikikiii
BalasHapusboleh mba, tapi bantal saya yang udah lama ya he..he..
HapusSemoga menular ya rasa kemanusiaan dan kepedulian mereka terhadap sesama.
BalasHapus